Setelah peristiwa itu terjadi dimana aku
harus mengalami masa-masa perih dalam kisah cintaku, aku sadar bahwa aku gak
harus seperti ini terus menyendiri jauh dari keramaian. Aku mulai mencoba
bangkit untuk menghibur diriku dengan mengisi waktu senggangku agar aku bisa bahagia kembali. seperti bertemu dengan teman-temanku, kumpul bareng sama mereka tertawa bersama hingga lupa waktuku untuk menyabun. Mungkin emang bener
dalam keadaan seperti ini sulit banget untuk orang seperti aku bisa bahagia kembali dalam waktu singkat, mungkin sama seperti orang lain lakukan ketika patah hati, terburu-buru untuk tersenyum ketika kesedihan menimpa, tapi aku gak perlu memaksa
diriku untuk buru-buru tersenyum, ku membiarkan rasa sedih ini mengalir apa adanya dengan cara merasakan dan menikmati kedatangannya, karna patah hati itu ada bukan untuk dihindari, tapi patah hati ada untuk dinikmati.
Terkadang patah hati mengajarkan kita untuk menjadi orang yang lebih baik,
menjadi seorang yang mandiri dan lebih dewasa. Karena pada dasarnya kita
mempunyai sebuah dorongan untuk melakukan suatu hal, melakuakan suatu hal
yang lebih baik dari sebelumnya. Terkadang juga kita bisa membuat hal itu
menjadi sebuah cerita yang lucu bagi kita bersama kekasih yang mendatang, ya
kalo punya pacar sih. Tapi tenang saja, semua itu pasti akan larut secara perlahan
seiring berjalannya waktu dengan hal-hal yang sering kita lakukan setiap hari, seperti mendung yang akan tergantikan oleh langit yang cerah.
Dan pada akhirnya aku membiarkan dia pergi bersama orang lain, aku membiarkan hatiku
kosong kembali. Karena aku tau setiap orang yang telah pergi, kepergiannya akan
digantikan oleh orang yang baru untuk mengisi kekosongan hati ini lagi. Entah
itu yang lebih baik atau malah sebaliknya.
Seperti sebuah filosofi yang aku temukan
dalam sebuah buku tentang sebuah sepeda : “ hidup itu seperti mengendarai
sepeda, kamu harus selalu bergerak untuk menyeimbangkannya”. Agar aku
mengetahui makna filosofi itu, maka dihari itu pula aku mengambil sepedaku yang
aku letakkan digarasi kosku dan mengendarainya di pagi hari melewati sinar
matahari yang terbit dari ufuk timur. Udara yang sejuk pagi itu sangat dingin
sekali sampai menusuk ke tulangku, maklum saja orang kurus yang tidak memiliki
daging karna telat datang saat pembagian daging, hanya mendapatkan sisa
tulangnya saja dan akhirnya seperti ini, bukan bina rangka tapi malah tulang
rangka. Aku terus mengayuh sepedaku mengelilingi kota jogja seperti filosofinya
sepeda. Ketika dijalan aku melihat sepasang kekasih yang asyik sedang
lari-larian berduaan sambil berpegangan tangan, sambil tersenyum merasa sangat
bahagia sekali, tapi aku malah berpegangan dengan tanganku sendiri, eh
berpegangan tangan sediri? Ada kakek nenek yang juga gak mau kalah, mereka
sedang asyik mendengarkan sebuah lagu sambil menari berdansa bersama
berpegangan tangan dengan posisi tubuh saling berhadapan sedang mengenakan
pakaian olahraga didepan rumah mereka, oh romantis sekali mereka. Meskipun sudah
lanjut usia tapi mereka masih bisa merasakan bahagia bersama pasangannya. Ada kucing-kucing
juga yang gak mau kalahnya sama mereka, kucing-kucing itu asyik sekali
kejar-kejaran berlarian kesana kemari sampai mereka gak tau apa yang mereka
kejar, dan akhirnya mereka berhenti berlarian dan bengong memikirkan apa yang
mereka kejar.
Pagi itu aku melihat banyak sekali kebahagiaan
diluar sana yang belum pernah aku dapatkan sebelumnya. Ternyata hidup adalah sebuah anugerah yang patut kita syukuri dengan segala kenikmatannya yang kita rasakan bahkan yang sering kita abaikan. Begitu juga dengan hadirnya rasa sakit, dia datang untuk memberikan kita pelajaran yang berharga. Dan membuat kita bisa tersenyum kembali. Karena kita pantas untuk bahagia.
Dan pesanku buat kalian :“Mantan
itu adalah seseorang yang menjadi sebagian dari masa lalu kita yang telah
mengajarkan bagaimana rasanya dicintai kemudian ditinggalkan”
Ndes klw nyabun nga usah bilang"
ReplyDeletePositif thinking....
ReplyDeletepengalaman bngt hh
ReplyDelete@anissazahra : semua orang pasti punya pngalamannya masing2.. :)
Delete@anissazahra : semua orang pasti punya pngalamannya masing2.. :)
Delete