Seperti anak muda yang lain pada
umumnya aku juga memiliki kisah cinta yang sangat menarik
yang gak kalahnya sama cerita cinta yang sering muncul dilayar kaca. Kisah cinta nyata yang aku alami ketika aku duduk dibangku sekolah tingkat SMP. Sebuah cerita cinta yang berawal dari sebuah pertemuan yang tidak diduga, seorang sosok wanita yang berparas nan indah melewati depan rumah kediamanku di pagi hari ketika aku hendak pergi ke sekolah. Aku terpana terdiam melihat dia berjalan melewati depan rumahku dengan rambutnya yang terbelai oleh angin yang datang dari depannya, seakan waktu berhenti sejenak dan membuat tubuhku terpaku ditempat. Aku melangkahkan kaki berjalan mengikutinya dari belakang seakan aku terhipnotis untuk mengikuti langkahnya. Tapi sayang aku hanya bisa mengikutinya sampai tempat halte yang biasa untuk tempat aku menunggu bis ketika berangkat sekolah.
yang gak kalahnya sama cerita cinta yang sering muncul dilayar kaca. Kisah cinta nyata yang aku alami ketika aku duduk dibangku sekolah tingkat SMP. Sebuah cerita cinta yang berawal dari sebuah pertemuan yang tidak diduga, seorang sosok wanita yang berparas nan indah melewati depan rumah kediamanku di pagi hari ketika aku hendak pergi ke sekolah. Aku terpana terdiam melihat dia berjalan melewati depan rumahku dengan rambutnya yang terbelai oleh angin yang datang dari depannya, seakan waktu berhenti sejenak dan membuat tubuhku terpaku ditempat. Aku melangkahkan kaki berjalan mengikutinya dari belakang seakan aku terhipnotis untuk mengikuti langkahnya. Tapi sayang aku hanya bisa mengikutinya sampai tempat halte yang biasa untuk tempat aku menunggu bis ketika berangkat sekolah.
Semakin penasaran aku dengan
dirinya, aku mulai mencoba mengulangi hal yang seperti kemarin ketika aku
berangkat sekolah saat aku melihat dia melintasi didepan rumahku. Tepat pada
jam, menit dan detik yang sama dia lewat depan rumahku seperti yang aku duga.
Aku pun diam-diam mengikutinya dari belakang sedangkan dia merasa seperti ada
yang mengikutinya, karena beberapa kali dia sering menengok kebelakang. Diapun
sedikit mempercepat langkah kakinya, maka akupun juga mempercepat langkah
kakiku agar tak tertiggal jauh olehnya. Anehnya kami malah seperti orang yang
sedang balapan, dia melewat jalan pasar, sedangkan aku melewati jalan luar
pasar. Dan ketika dia keluar dari pasar aku pun tepat berada didepannya sedang
berjalan, akhirnya dia berlari ketakutan dan meninggalkan aku. Mungkin aku
dikira mau menculiknya, iya maksudnya aku mau menculik hatinya.
Hari-hari berikutnya aku berangkat
sekolah seperti biasanya, namun aku menemukan hal yang aneh, beberapa hari ini
aku tak melihat parasnya, seseorang yang sering lewat depan rumahku ketika dia
mau berangkat sekolah setelah kejadian aneh itu. Sepulang sekolah aku
menyempatkan diri untuk mampir ke wanet mencari referensi pelajaran tadi yang
diberikan oleh guru IPA-ku, maklumlah aku kan juga pengen jadi anak yang
ngetren perginya kewarnet. Sesampainya diwanet ternyata sudah penuh dengan
pengunjung, akupun harus menunggu satu pc yang kosong. Sekitar beberapa menit
kemudian aku mendengar bunyi tanda ada pc yang kosong. Namun terkejutnya diriku
bahwa itu adalah sesosok wanita yang selalu lewat depan rumahku ketika hendak
pergi ke sekolah sedang bersama seorang cowok, dan dia melihatku dengan tatapan
yang tajam, entah maksud apa tatapan itu padaku. Dia pun lalu pergi beranjak
keluar meninggalkan warnet bersama seorang cowok itu. Aku pun memasuki tempat
yang telah dia tempati tadi. Ketika aku membuka akun sosmed-ku masih tertera
disitu akun e-mailnya dia, aku pun bergegas membuka sosmed-ku dan menjelajahi
profilnya, akhirnya ku temukan nomer telfonnya dan segera menghubunginya. Namun
ketika aku invite dia sebagai temanku, seketika itu dia langsung mengirimkanku
sebuah pesan, mungkin dia keheranan aku bisa mendapatkan akun sosmednya.
”Kamu tadi yang nunggu diwarnetkan???” tanyanya.
“Iya tadi aku yang nunggu diwarnet..”jawabku.
“Kok kamu bisa dapat akunku?”
“Iya ini akun sosmedmu masih tertera di loginnya..”
“Owh…”.
“Salam kenal..” kataku. “Iya, salam kenal juga..” katanya.
Setelah kejadian itu kami semakin lebih dekat saling mengenal satu sama lain, dan semenjak itu kami selalu berangkat bersama ketika mau berangkat sekolah karena ternyata rumah dia dekat dengan rumahku, tepatnya dikampung sebelah. Kami selalu tertawa bersama karena kami saling mengetahui kepribadian masing-masing dari kita, aku memanggilnya dengan sebuah panggilan ‘Pesek’ karna dia hidungnya emang pesek. Hari-hariku telah diwarnai olehnya, seseorang yang awalnya hanya sebuah mimpi, namun sekarang dia menjadi sebuah kenyataan yang hadir dalam hidupku untuk mewarnai hari-hariku bersamanya, sebuah awal cinta yang hadir dalam langkah hidupku.
”Kamu tadi yang nunggu diwarnetkan???” tanyanya.
“Iya tadi aku yang nunggu diwarnet..”jawabku.
“Kok kamu bisa dapat akunku?”
“Iya ini akun sosmedmu masih tertera di loginnya..”
“Owh…”.
“Salam kenal..” kataku. “Iya, salam kenal juga..” katanya.
Setelah kejadian itu kami semakin lebih dekat saling mengenal satu sama lain, dan semenjak itu kami selalu berangkat bersama ketika mau berangkat sekolah karena ternyata rumah dia dekat dengan rumahku, tepatnya dikampung sebelah. Kami selalu tertawa bersama karena kami saling mengetahui kepribadian masing-masing dari kita, aku memanggilnya dengan sebuah panggilan ‘Pesek’ karna dia hidungnya emang pesek. Hari-hariku telah diwarnai olehnya, seseorang yang awalnya hanya sebuah mimpi, namun sekarang dia menjadi sebuah kenyataan yang hadir dalam hidupku untuk mewarnai hari-hariku bersamanya, sebuah awal cinta yang hadir dalam langkah hidupku.
Suatu ketika aku mendapati acara
disekolahku bahwa aku harus menginap disekolah sehari semalam untuk
mempersiapkan UAN yang akan datang yang diisi dengan semacam do’a-do’a dan
motivasi untuk menghadapi UAN, berharap dengan adanya acara ini kami bisa lulus
100%. Ketika aku mau menjemput temanku untuk berangkat bersama yang berlokasi dikecamatan
sebelah aku bertemu dengan pesek bersama temannya sedang jalan kaki. Tiba-tiba
dia menghentikan motorku dan meminta bantuanku untuk mengantarkannya pergi
ketempat belajarnya, tanpa pikir panjang aku pun meng-iya-kan permintaanya
karna sebuah hipnotis telah merasuki tubuhku yang terucapkan dari mulutnya melalui
rayuannya. Aku pun mengantarkannya pergi ketempat dia belajar bersama temannya
itu yang tak pernah aku lihat bersama pesek. Aku pun bersyukur ketika itu aku
bisa bertemu bersamanya bukan hanya bertatap muka saja seperti biasanya, tapi
kali ini aku pergi boncengin dia pakai motorku sendiri. Aku tak menyangka kejadian
ini datang begitu saja tanpa ada sebuah rencana. Aku gak bisa berhenti
berkhayal tentangnya malam itu yang selalu menghantuiku.
Di hari-hari yang lain ketika aku
libur sekolah aku pergi ke sebuah warnet dengan membawa motor ayahku yang gak
dipakai beliau untuk pergi kekantor, aku pakai motor itu ke wanet karena emang
tempat warnet yang aku tuju lokasinya jauh dari rumahku. Sesampainya aku
diwarnet aku langsung bermain game online yang biasa aku tempati, yaitu ice sky
yang waktu itu lagi bagus-bagusnya permainan game online. Ketika sedang
asyik-asyiknya aku bermain game ada pesan masuk dari sosmed-ku, ternyata itu
dari si pesek yang saat itu dia juga lagi online. Tetapi dia berada diwarnet
seberang jalan dari warnet yang aku tempati.
“Alba, kamu sedang online dimana?” Tanyanya.
“Aku sedang online di metro.net sek.. kamu dimana??”.
“Aku di K.net. Kamu sama siapa? Aku kesitu ya..”
Ha??? Dia mau kesini bersamaku dan duduk bersebelahan dengan aku?? Aku pun tak bisa banyak berkata apa-apa dan hanya bisa menjawabnya iya.
“Oh iya sek, silahkan..” kataku.
Setelah aku mejawab chatnya dia langsung offline menandakan dia sudah bergerak menuju kelokasiku. Aku pun bergegas merapikan pakaianku agar terlihat rapi olehnya. Tak lama kemudian dia datang dengan sambutan sebuah senyuman yang dihiasi oleh lesung dikedua pipinya sambil menatapku. Entah kenapa aku merasa kurang beres dengan diriku, tiba-tiba aku bertingkah laku aneh yang membuatku selalu keliru dengan perlakuanku saat itu yang sedang duduk disampingnya. Takut kalau aku lebih bertindak salah lagi dihadapannya yang akan membuatku lebih malu lagi aku
“Maaf mas gak ada uang kembaliannya, ada yang kecil? Kami baru saja buka ketika anda masuk kesini” kata penjaga warnet.
“Gak ada mas, ini uang kecil yang saya punya” kataku pada penjaga warnet yang nyebelin. Melihat aku sedang berseteru dengan penjaga warnet, tiba-tiba si pesek memberikan uang yang pas dengan uang bayaran sewaanku.
“Eh pesek, apa-apaa kamu. Aku gak mau ngerepotin kamu, kan aku yang makai komputernya bukan kamu, kamukan Cuma nemenin aku tadi”
“Gak apa-apa kok ba, sekali-sekali aku bantu kamu” kata pesek kepadaku. Aku pun sungkan kepadanya dengan apa yang telah dia lakukan kepadaku.
“Maaf ya mas..” kata penjaga warnet meminta maaf kepadaku. Ketika aku keluar dari warnet, aku melihat suasana dilangit terlihat mendung sekali, pertanda hujan akan segera turun tapi kami tak menghiraukan itu dan aku meninggalkan motorku diwarnet yang awalnya tadi aku bawa, aku sengaja meninggalkannya agar aku bisa jalan bareng sama pesek dan bisa memperpanjang waktuku bersamanya. Kami asyik sekali dijalan sampai dilihat oleh orang-orang disekitar sampai pinggangku sempat dicubit olehnya karna aku mengatakan hal yang tidak wajar, itu sebuah cubitan yang aku rasakan pertama kali darinya. Sesampainya dirumah aku kembali lagi ke warnet untuk mengambil motorku yang aku tinggalkan sambil kehujanan.
Aku mulai merasakan keanehan, hati ini merasa terus bergetar mengingatnya, sebuah benih cinta yang tumbuh mekar dengan indah diladang hatiku. Aku mulai mencoba untuk mengungkapkan isi hati ini padanya lewat akun sosmed, mungkin ini adalah cara yang cupu, tapi inilah aku ketika itu. Aku mulai mencoba mengambil handphoneku, dan aku mulai menuliskan sebuah kata-kata untuk mengungkapkan isi hatiku kepada pesek.
“Pesek, sudah lama aku memendam rasa ini padamu. Kamu telah menamkan rasa cinta ini dalam hatiku ketika pertama kali aku melihatmu yang setiap harinya selalu kamu sirami dan kau rawat yang akhirnya tumbuh dengan indah menyejukkan hatiku. Aku gak perduli kamu udah punya cowok atau belum yang pernah aku lihat waktu itu bersamamu di warnet, yang penting aku hanya ingin mengungkapkan rasa ini padamu karna terlalu lama aku memendamnya akan terlalu tersiksa batinku ini.” Tak lama kemudian pesek membalas pesan dariku.
“Maaf alba, bukannya aku menolak.. aku habis putus dari pacarku yang waktu itu kamu lihat bersamaku diwarnet, aku butuh waktu untuk menjawabnya..” katanya.
Aku pun memberikan waktu kepadanya agar dia mau membuka hatinya untukku. Setelah beberapa lama aku memberikan waktu kepadanya, dia mengirimkan sebuah pesan singkat kepadaku.
“Al, besok pagi kita jalan-jalan ke lapangan yuk.. Sekalian aku mau memberikan jawabanku atas ungkapanmu itu kepadaku..”katanya.
“Oke pesek… “ aku menyanggupinya.
“Alba, kamu sedang online dimana?” Tanyanya.
“Aku sedang online di metro.net sek.. kamu dimana??”.
“Aku di K.net. Kamu sama siapa? Aku kesitu ya..”
Ha??? Dia mau kesini bersamaku dan duduk bersebelahan dengan aku?? Aku pun tak bisa banyak berkata apa-apa dan hanya bisa menjawabnya iya.
“Oh iya sek, silahkan..” kataku.
Setelah aku mejawab chatnya dia langsung offline menandakan dia sudah bergerak menuju kelokasiku. Aku pun bergegas merapikan pakaianku agar terlihat rapi olehnya. Tak lama kemudian dia datang dengan sambutan sebuah senyuman yang dihiasi oleh lesung dikedua pipinya sambil menatapku. Entah kenapa aku merasa kurang beres dengan diriku, tiba-tiba aku bertingkah laku aneh yang membuatku selalu keliru dengan perlakuanku saat itu yang sedang duduk disampingnya. Takut kalau aku lebih bertindak salah lagi dihadapannya yang akan membuatku lebih malu lagi aku
“Maaf mas gak ada uang kembaliannya, ada yang kecil? Kami baru saja buka ketika anda masuk kesini” kata penjaga warnet.
“Gak ada mas, ini uang kecil yang saya punya” kataku pada penjaga warnet yang nyebelin. Melihat aku sedang berseteru dengan penjaga warnet, tiba-tiba si pesek memberikan uang yang pas dengan uang bayaran sewaanku.
“Eh pesek, apa-apaa kamu. Aku gak mau ngerepotin kamu, kan aku yang makai komputernya bukan kamu, kamukan Cuma nemenin aku tadi”
“Gak apa-apa kok ba, sekali-sekali aku bantu kamu” kata pesek kepadaku. Aku pun sungkan kepadanya dengan apa yang telah dia lakukan kepadaku.
“Maaf ya mas..” kata penjaga warnet meminta maaf kepadaku. Ketika aku keluar dari warnet, aku melihat suasana dilangit terlihat mendung sekali, pertanda hujan akan segera turun tapi kami tak menghiraukan itu dan aku meninggalkan motorku diwarnet yang awalnya tadi aku bawa, aku sengaja meninggalkannya agar aku bisa jalan bareng sama pesek dan bisa memperpanjang waktuku bersamanya. Kami asyik sekali dijalan sampai dilihat oleh orang-orang disekitar sampai pinggangku sempat dicubit olehnya karna aku mengatakan hal yang tidak wajar, itu sebuah cubitan yang aku rasakan pertama kali darinya. Sesampainya dirumah aku kembali lagi ke warnet untuk mengambil motorku yang aku tinggalkan sambil kehujanan.
Aku mulai merasakan keanehan, hati ini merasa terus bergetar mengingatnya, sebuah benih cinta yang tumbuh mekar dengan indah diladang hatiku. Aku mulai mencoba untuk mengungkapkan isi hati ini padanya lewat akun sosmed, mungkin ini adalah cara yang cupu, tapi inilah aku ketika itu. Aku mulai mencoba mengambil handphoneku, dan aku mulai menuliskan sebuah kata-kata untuk mengungkapkan isi hatiku kepada pesek.
“Pesek, sudah lama aku memendam rasa ini padamu. Kamu telah menamkan rasa cinta ini dalam hatiku ketika pertama kali aku melihatmu yang setiap harinya selalu kamu sirami dan kau rawat yang akhirnya tumbuh dengan indah menyejukkan hatiku. Aku gak perduli kamu udah punya cowok atau belum yang pernah aku lihat waktu itu bersamamu di warnet, yang penting aku hanya ingin mengungkapkan rasa ini padamu karna terlalu lama aku memendamnya akan terlalu tersiksa batinku ini.” Tak lama kemudian pesek membalas pesan dariku.
“Maaf alba, bukannya aku menolak.. aku habis putus dari pacarku yang waktu itu kamu lihat bersamaku diwarnet, aku butuh waktu untuk menjawabnya..” katanya.
Aku pun memberikan waktu kepadanya agar dia mau membuka hatinya untukku. Setelah beberapa lama aku memberikan waktu kepadanya, dia mengirimkan sebuah pesan singkat kepadaku.
“Al, besok pagi kita jalan-jalan ke lapangan yuk.. Sekalian aku mau memberikan jawabanku atas ungkapanmu itu kepadaku..”katanya.
“Oke pesek… “ aku menyanggupinya.
Keesokan harinya aku pergi
kelapangan bersama teman-temanku yang juga ingin bermain sepak bola di
lapangan. Sesampainya aku dilapangan aku tak melihat parasnya, aku duduk di
pinggian lapangan melihat teman-temanku yang sedang asyik bermain sepak bola
sembari menunggu kedatangannya. Tak lama kemudian kehadirannya mengagetkanku,
dia datang sambil menepuk bahuku dari belakang dan menarik tanganku mengajak
jalan-jalan mengelilingi lapangan. Ketika kami jalan berdua kami diam membisu
ingin melontarkan kata-kata apa yang akan keluar dari mulut kita. Karena aku
seorang cowok ku memulai sebuah perbincangan tentang ungkapan perasaanku
kepadanya.
“Gimana sek tentang ungkapan perasaanku padamu..” tanyaku.
“Iya aku juga suka sama kamu kok..” jawabnya.
“Kamu mau jadi pacarku?” tanyaku.
“Iya aku mau..” jawabnya sambil memperlihatkan senyumnya yang indah kepadaku.
Akhirnya aku telah menemukan cintaku, dimana cinta yang telah membuat hari-hariku lebih indah dari sebelumnya. Dia adalah sosok wanita yang memiliki mata yang indah yang tidak pernah dimiliki oleh wanita lain, karena cintaku ini berawal dari mata turun ke hati. Dan aku memulai menggandeng tangannya jalan bersama melewati dunia ini sebagai langkah awal perjalanan cinta kami. Terimakasih cinta, kau telah hadir untuk membuat hidupku lebih bermakna..
“Gimana sek tentang ungkapan perasaanku padamu..” tanyaku.
“Iya aku juga suka sama kamu kok..” jawabnya.
“Kamu mau jadi pacarku?” tanyaku.
“Iya aku mau..” jawabnya sambil memperlihatkan senyumnya yang indah kepadaku.
Akhirnya aku telah menemukan cintaku, dimana cinta yang telah membuat hari-hariku lebih indah dari sebelumnya. Dia adalah sosok wanita yang memiliki mata yang indah yang tidak pernah dimiliki oleh wanita lain, karena cintaku ini berawal dari mata turun ke hati. Dan aku memulai menggandeng tangannya jalan bersama melewati dunia ini sebagai langkah awal perjalanan cinta kami. Terimakasih cinta, kau telah hadir untuk membuat hidupku lebih bermakna..
Sak iki wes putus urung ?
ReplyDeleteSak iki wes putus urung ?
ReplyDeleteCinta??, berasal dari apa kah?, timbuk dari apa kah?, mengapa akan sangat indah tapi akan begitu sakit pula?
ReplyDelete@adi pracoyo: Sudah lebih baik sekarang kakak..
ReplyDelete@kurniawan sumargo: cinta berasal dr sebuah ktulusan dan timbulnya dari hati.. suatu saat cinta akan menghancurkan apa yang membuat kita menjadi bahagia dulu,.
Wkwkwk. Wow
ReplyDeleteiseh cilik, rausa cinta cintaan sek :D
ReplyDeletemeneng2 alba wes tau pacaran, kalah aku gan
ReplyDeletekenapa......... kenapaa......, kunjungi ajarkamera.blogspot.com juga ya
ReplyDeletedikasih paragraf dong, mumet lek moco !
ReplyDeleteiya kawan-kawan...
ReplyDeleten makasih tas sarannya..
aseeeek :-D saran dikasih br gan..
ReplyDeleteHahaha
Deletehati2 baper gan :D